Senin, 14 Mei 2012

JANTUNG BOCOR

Toerini - Jakarta


SEBELUM
Penyakit Jantung bawaan ini memang telah ada sejak lahir, kenang ibu Toerini. Keterbatasan dana membuat pengobatan yang saya jalani tidak sempurna, lanjutnya. Akibatnya kebocoran jantung masih saja terus terjadi hingga saya dewasa. Kejadian yang klimaks terjadi di tahun 2004 di bulan Januari - Februari 2004 saya menjalani 7 x rawat inap di rumah sakit. Rasa sakit di dada, rasa tertusuk hingga ke punggung, sesak napas dan dada seperti diberi beban berat, terus berulang-ulang saya alami. Selama 5 tahun saya wajib minum 5 jenis obat untuk jantung. Kondisi saya terus memburuk hingga fungsi jantung hanya tinggal 54 % saja, dokter yang merawat sudah memperingatkan resiko paling buruk yang mungkin akan terjadi jika keadaan saya ini tidak juga membaik. Akhirnya saya memilih untuk pulang, berobat jalan sambil berharap ada cara lain untuk pulih.


SETELAH
Juni 2004, atas saran salah seorang saudara saya minum Jeli Gamat dan Spirulina Pacifica, dosisnya kadang saya tingkatkan jika kondisi saya sedang lemah, ujar ibu Toerini. Dalam satu bulan saya menghabiskan 3 botol Jeli Gamat 350 ml dan 1 botol Spirulina Pacifica 200 tablet. Satu bulan berselang, kondisi kesehatan berangsur membaik, sesak napas sudah jarnag terjadi. Fungsi jantung meningkat hingga 77 %, sakit dada tidak pernah terjadi lagi.


Kini hampir 5 tahun berselang, kondisi saya stabil, nyeri dada tidak pernah kambuh dan yang terpenting saya tidak lagi menjadi pasien langganan di rumah sakit. Jeli Gamat dan Spirulina Pacifica membantu saya memperoleh kesehatan yang lebih baik.


Produk dan Dosis yang diberikan :
Jeli Gamat : 2 x 2 sdm/hari (ditingkatkan jika kondisi sedang lemah)
Spirulina Pacifica : 2 x 5 tablet/hari


Dikutip dari Buku Testimoni Luxor, Kliping Trubus Luxor, Buku Citra Luxor dan Buku Pintar Luxor
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar