Rabu, 09 Mei 2012

KANKER PAYUDARA

ISTIROCHAH - Semarang

" Semua berawal di tahun 2004 ketika saya menemukan benjolan di payudara sebelah kiri tapi beberapa lama kemudian benjolan itu berpindah tempat ke payudara sebelah kanan sebelah kanan", ujar Istirochah. Mengingat peristiwa yang lalu pada alm. ibu saya (penderita kanker payudara) kini terjadi pada diri saya sendiri membuat ketakutan yang amat sangat mengganggu, lanjutnya. Ketika saya berusia 14 tahun penyakit kanker ibunda tak kunjung membaik dan pada akhirnya ibu kembali padaNya. Tak dapat ditolak, dokter memvonis saya terkena kanker payudara. Saya berjuang untuk melawan penyakit ini, berbagai jenis pengobatan saya lakukan, obat-obatan tradisional dan obat herbal sudah saya konsumsi. Tapi nasib baik belum berpihak pada saya. Di tahun 2008 benjolan terasa cepat sekali membesar. Pada Februari 2009 puting payudara kanan saya pecah dan sejak itu pula saya memadukan obat medis dan mengkonsumsi obat herbal. Bulan berganti namun upaya yang saya lakukan belum membuahkan hasil yang optimal. Sebaliknya, luka di payudara saya semakin melebar dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Istirahat atau tidur malam menjadi sangat sulit dan tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Pada pertengahan bulan Juni 2009 saya menjalani kemoterapi namun kondisi fisik saya tidak kuat, rambut rontok dan nafsu makan hilang dan dengan kondisi tubuh yang lemah saya hanya bisa berbaring diatas tempat tidur. Diameter luka pada saat itu sekitar 10 cm dengan bentuk luka yang tidak beraturan berwarna hitam dan berbau menyengat.

SETELAH 
Pada tanggal 25 Juni 2009 seorang kerabat mengenalkan produk Luxor kepada saya. Pada awalnya saya hanya mencoba dengan harapan masih ada kemungkinan yang lebih baik bagi kondisi tubuh ini. Tiba hari ke 4 hari setelah mengkonsumsi produk Luxor (tanpa obat-obatan medis atau herbal lainnya) saya sudah bisa tidur, hal yang dulu sangat sulit terjadi ... Setelah 2 bulan mengkonsumsi produk Luxor, luka sudah menutup dan saya sudah bisa menjalani kegiatan sehari-hari saya lagi. Dosis yang saya gunakan untuk pengobatan : 
 
1. Pengobatan dari dalam :
Jeli Gamat : 3 x 2 sendok makan / hari ditambah 1 sendok makan perjam
Spirulina Pacifica : 2 x 5 tablet / hari
Extar C Plus : 2 x 1 tablet / hari
Sejak tanggal 12 July 2009 dosis Spirulina Pasifica dan Extar C Plus saya dinaikan menjadi :
Spirulina Pacifica : 3 x 5 tablet / hari
Extar C Plus : 2 x 2 tablet / hari
Sejak tanggal 13 Agustus 2009 ditambah dengan mengkonsumsi Colon Cleanse Plus dengan dosis 2 x 1 tablet / hari.
2. Pengobatan dari luar :
Luka disemprot dengan menggunakan alkohol, daging yang sudah membusuk dipotong dengan gunting lalu disemprot dengan alkohol kemudian 5 sendok makan Jeli Gamat dimasukkan ke dalam lubang luka, kain kasa yang sebelumnya sudah dibasahi dengan Jeli Gamat juga dimasukkan kedalam lubang luka dan pinggiran luka diolesi dengan Gamat Gel dan terakhir luka ditutup dengan kain kasa kering lalu diplester. Luka ini dirawat setiap pagi dan sore hari. Karena masih ada benjolan-benjolan kecil yang tumbuh dipinggiran luka sejak 13 Agustus 2009 Jeli Gamat dicampur dengan Spirulina Pacifica sebanyak 3 - 4 tablet setiap kali perawatan. Sekarang benjolan - benjolan itu tidak mengalami pembesaran. Saya optimis akan kesehatan yang lebih baik lagi bersama Luxor untuk waktu yang akan datang.


Dikutip dari Buku Testimoni Luxor, Kliping Trubus Luxor, Buku Citra Luxor dan Buku Pintar Luxor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar