Kamis, 24 Mei 2012

REVOLUSI PENGOBATAN DIABETES

By : Dr. Royke Burhan - Manado

Saat ini pengobatan diabetes telah berubah secara radikal. Dahulu, pengobatan diabetes dimulai dari pengaturan pola makan. Bila tidak berhasil, penderita dianjurkan untuk berolah raga. Bila diet dan olah raga tidak berhasil, dimulailah dengan pemberian obat (Obat Anti Diabetes Oral atau OAD = Oral Anti Daibetic), yakni obat yang ditelan. Bila dnegan tambahan OAD baik satu jenis atau lebih dari satu jenis tetap tidak menunjukan hasil, maka dilakukan pemberian insulin.

Sekarang, suntikan insulin merupakan pengobatan first line. Food and Drug Administration atau Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat menyetujui hal itu. Perubahan itu didasari pada teori yang  berkembang saat ini bahwa penyebab diabetes adalah resistensi insulin. Resistensi insulin berarti insulin tidak bekerja dengan optimal hingga memicu sel beta pankreas menghasilkan lebih banyak insulin yang akhirnya menimbulkan kelelahan pada sel beta hingga terjadi disfungsi dan kerusakan yang kemudian berakibat pada turunnya jumlah insulin yang dihasilkan.

Para ahli kemudian merekomendasikan pemberian insulin sesegera mungkin setelah diagnosis. Tujuannya mengistirahatkan sel beta supaya disfungsi dan kerusakannya tidak berlanjut. Dengan berjalannya waktu, maka sel beta yang rusak dapat memulihkan dirinyasendiri. Ini dinamakan Beta Cell Rest Theory. Menurut saya, yang terutama harus menjadi perhatian adalah resistensi insulin. Mengapa? Karena sebelum terjadi sesuatu apa pun pada sel beta pankreas, dasar pertama ke arah diabetes adalah resistensi insulin.

Resistensi insulin timbul akibat tidak terjadinya ikatan insulin dengan reseptor. Seperti diketahui, gula didalam darah bisa diambil oleh organ yang membutuhkan melalui pekerjaan insulin yang berikatan dengan reseptor. Kadar gula akan meningkat (hiperglikemia) bila terjadi resistensi insulin juga akan meningkat (hiperinsulinemia) karena sel beta memperoduksi lebih banyak insulin sebagai kompensasi dari naiknya gula darah.

Hiperinsulinemia menjadi penyebab dari sindroma metabolik yang antara lain ditandai dengan hiperinsulinemia, kegemukan dan dislipidemia (tingginya lemak darah, seperti kolesterol, LDL, dan trigeliserida serta rendahnya HDL). Jeli Gamat dan Spirulina Pacifica dengan kandungan kromium merupakan jawaban yang tepat. Sejak 1950-an, pada hewan, telah diketahui bahwa kromium, berperan pada metabolisme gula. Namun, baru pada 1970-an diketahui perannya pada manusia. Kromium memperpanjang kerja insulin dan memperbaiki pengikatan insulin dengan reseptor.

Dengan demikian Jeli Gamat dan Spirulina Pacifica, merupakan jawaban yang tepat untuk mengatasi resistensi insulin. Bagaimana jika pada individu tertentu resistensi insulin sudah menimbulkan disfungsi dan kerusakan sel beta? tetap Jeli Gamat dan Spirulina Pacifica jawabannya. Mengapa? Kadar insulin mereka meskipun sedikit tetap diperbaiki kinerjanya olej kromium, sedangkan disfungsi dan kerusakan sel beta dperbaiki oleh daya regenerasi Jeli Gamat yang luar biasa.

Kandungan kolagen yang sangat tinggi disertai nutrien dan mineral lain dapat dipasok dengan sangat baik oleh Jeli Gamat untuk keperluan regenerasi sel beta. Apa buktinya? Dari pengalaman para pasien, yang mulanya dirawat, kombinasi OAD dan Jeli Gamat terbukti bahwa perlahan-lahan mereka mulai diturunkan dosis OAD bahkan beberapa pasien sukses hanya dengan menggunakan Jeli Gamat. Mereka tidak lagi menggunakan OAD.

Apa dasar ilmiahnya? Menurut peneliti UKPDS, saat pertama kali didiagnosis diabetes melitus, mereka kahilangan 50% sel beta. Ini terus berlanjut hingga 10 tahun kemudian, dalam penelitian. Artinya, kadar insulin mereka jua terus menurun dan makin tidak responsif terhadap pengobatan. Artinya, mereka harus menggunakan dosis obat lebih besar lagi atau menggunakan kombinasi dua atau lebih jenis obat dan akhirnya harus menggunakan insulin.

Namun, hal itu tidak terjadi pada pasien yang menggunakan Jeli Gamat dalam pengawasan saya. Mereka justru makin berhasil diturunkan dosis OAD. Jadi, bagi saya, diabetes dengan Jeli Gamat adalah suatu hal yang mutlak. Tidak ada keraguan soal efektivitasnya.


Dikutip dari Majalah Trubus Vol. 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar